MAKALAH EKONOMI KOPERASI MINGGU 6 (KINERJA KOPERASI INDONESIA)


MAKALAH EKONOMI KOPERASI
KINERJA KOPERASI INDONESIA
MINGGU 6
Dosen : Tedy Ardiansyah SE, AS, MM

images-2
Disusun oleh:
Nama  : Sintia Wulandari
NPM   : 17216064
Kelas   : 3EA27


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2018




KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah Ekonomi Koperasi.
Penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Koperasi, Tedy Ardiansyah dan semua pihak yang turut membantu.
Penulis menyadari, makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari segi isinya maupun struktur penulisannya, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan makalah dikemudian hari.
Demikian, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, umumnya kepada para pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Aamiin.




30 Desember 2018

Penulis






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………....1
Latar Belakang………………………………………………………………………. 1
Rumusan Masalah…………………………………………………………………… 1
Tujuan Penulisan…………………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………… 3
Variabel Kinerja………………………………………………………………………3
Faktor yang Mempengaruhi Kinerja………………………………………………….3
Pengertian Pengukuran Kinerja………………………………………………………4
Prinsip Pengukuran Kinerja…………………………………………………………..4
BAB III PENUTUP………………………………………………………………….5
Kesimpulan…………………………………………………………………………...5
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….6








BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Koperasi merupakan usaha bersama dari sekolompok orang yang mempunyai kepentingan yang sama dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. Koperasi di Indonesia saat ini telah berkembang dengan pesat karena para anggota-anggotanya yang terdiri dari masyarakat umum telah mengetahui manfaat dari pendirian koperasi tersebut, yang dapat membantu perekonomian dan mengembangkan kreatifitas masing-masing anggota.
Pada saat ini masih banyak orang yang kurang memahami betapa pentingnya peran koperasi sebagai salah satu sektor usaha perekonomian Indonesia. Mungkin masih banyak orang yang menganggap koperasi hanyalah lembaga keuangan biasa. Namun kenyataannya koperasi merupakan salah satu dari tiga skctor usaha formal dalam perekonomian Indonesia. Dalam kegiatannya, selain menekankan pada kepentingan sosial dan ekonomi, kegiatan ekonomi jugamenekankan pada kepentingan moral.
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi didalam sistem perekonomian merupakan soko guru. Koperasi di Indonesia belum memilikikemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. 
1.2  Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Variabel Kinerja?
2. Apa saja Faktor yang Mempengaruhi Kinerja?
3. Apa yang dimaksud dengan Pengukuran Kinerja?
4. Apa saja Prinsip Pengukuran Kinerja?
1.3  Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Variabel Kinerja
2. Untuk mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
3. Untuk mmengetahui Pengukuran Kinerja
4. Untuk mengetahui Prinsip Pengukuran Kinerja







BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Variabel Kinerja
Secara umum, variable kinerja koperasi yang diukur untuk melihat perkembangan atau pertumbuhan (growth) koperasi di Indonesia terdiri dari kelembagaan (jumlah koperasi per provinsi, jumlah koperasi per jenis atau kelompok koperasi, jumlah koperasi (aktif dan non aktif), keanggotaan, volume usaha, permodalan, asset, dan sisa hasil usaha.
Variabel-variable tersebut pada dasarnya belumlah dapat mencerminkan secara tepat untuk dipakai melihat peranan atau pangsa (share) koperasi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Demikian pula dampak dari koperasi (cooperative effect) terhadap peningkatan kesejahteraan anggota atau masyarakat belum tercermin dari variabel-variabel yang disajikan.

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja tidak terjadi dengan sendirinya. Dengan kata lain, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja. Adapun faktor-faktor tersebut menurut Armstrong (1998 : 16-17) adalah sebagai berikut :
1.      Faktor individu (personal factors). Faktor individu berkaitan dengan keahlian, motivasi, komitmen, dll.
2.      Faktor kepemimpinan (leadership factors). Faktor kepemimpinan berkaitan dengan kualitas dukungan dan pengarahan yang diberikan oleh pimpinan, manajer, atau ketua kelompok kerja.
3.      Faktor kelompok atau rekan kerja (team factors). Faktor kelompok atau rekan kerja berkaitan dengan kualitas dukungan yang diberikan oleh rekan kerja.
4.      Faktor sistem (system factors). Faktor system berkaitan dengan system atau metode kerja yang ada dan fasilitas yang disediakan oleh organisasi.
5.      Faktor situasi (contextual/situational factors). Faktor situasi berkaitan dengan tekanan dan perubahan lingkungan, baik lingkungan internal maupun eksternal.

2.3 Pengertian Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja adalah proses di mana organisasi menetapkan parameter hasil untuk dicapai oleh program, investasi, dan akusisi yang dilakukan. Proses pengukuran kinerja seringkali membutuhkan penggunaan bukti statistik untuk menentukan tingkat kemajuan suatu organisasi dalam meraih tujuannya. Tujuan mendasar dibalik dilakukannya pengukuran adalah untuk meningkatkan kinerja secara umum.

2.4 Prinsip Pengukuran Kinerja
  1. Seluruh aktivitas kerja yang signifikan harus diukur
  2. Pekerjaan yang tidak diukur atau dinilai tidak dapat dikelola karena darinya tidak ada informasi yang bersifat obyektif untuk menentukan nilainya
  3. Kerja yang tak diukur sebaiknya diminimalisir atau bahkan ditiadakan
  4. Keluaran kinerja yang diharapkan harus ditetapkan untuk seluruh kerja yang diukur
  5. Hasil keluaran menyediakan dasar untuk menetapkan akuntabilitas hasil alih-alih sekedar mengetahui tingkat usaha
  6. Mendefinisikan kinerja dalam artian hasil kerja semacam apa yang diinginkan adala cara manajer dan pengawas untuk membuat penugasan kerja operassional
  7. Pelaporan kinerja dan analisis variansi harus dilakukan secara periodik
  8. Pelaporan yang kerap memungkinkan adanya tindakan korektif yang segera dan tepat waktu
  9. Tindakan korektif yang tepat waktu begitu dibutuhkan untuk manajemen kendali yang efektif





BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Variable kinerja koperasi yang diukur untuk melihat perkembangan atau pertumbuhan (growth) koperasi di Indonesia tetapi belumlah dapat mencerminkan secara tepat untuk dipakai melihat peranan koperasi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Faktor – factor yang mempengaruhi kinerja yakni faktor individu, faktor kepemimpian, faktor kelompok, faktor system dan faktor situasi.  Proses pengukuran kinerja seringkali membutuhkan penggunaan bukti statistik untuk menentukan tingkat kemajuan suatu organisasi dalam meraih tujuannya.






DAFTAR PUSTAKA
http://luhputukrisna.blogspot.com/2017/01/kinerja-koperasi-indonesia.html


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH ETIKA BISNIS (HAK DAN KEWAJIBAN INDIVIDU DALAM ORGANISASI, HAK DAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN ATAU ORGANISASI TERHADAP INDIVIDU)

MAKALAH EKONOMI KOPERASI MINGGU 7 (SISA HASIL USAHA)

MAKALAH EKONOMI KOPERASI MINGGU 8 (POLA MANAJEMEN YANG DITERAPKAN DALAM KOPERASI)